HTML,BODY{cursor: url("http://downloads.totallyfreecursors.com/thumbnails/guitarmulti.gif"), auto;}
Tak peduli seburuk apapun masa lalumu, cintai dirimu. Hari ini kamu bisa memulai yg baru. Beri yg terbaik tuk masa depanmu.

Kamis, 14 Maret 2013

LAPORAN NSAIDS

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Nyeri merupakan suatu pengalaman sensorik dan motorik yang tidak menyenangkan, berhubungnan dengan adanya potensi kerusakan jarinngan atau kondisi yang menggambarkan kerusakan tersebut.Keadaan psikis sangat mempengaruhi nyeri, misalnya emosi dapat menimbulkan sakit kepala atau memperhebatnya, tetapi dapat pula menghindarkan sensasi rangsangan nyeri.Nyeri yang dimilliki setiap orang berbeda-beda. Batas nyeri untuk suhu adalah konstan, yakni 44-450 C. mediator nyeri antara lain mengakibatkan reaksi radang dan kejang-kejang yang mengaktivasi reseptor nyeri di ujung-ujung saraf bebas dikulit, mukosa, dan jaringan lainnya. Nouceptor ini terdapat di seluruh jaringan dan organ tubuh, kecuali di SSP. Dari sini rangsangan disalurkan ke otak melalui jaringan yang hebat dari tajuk-tajuk neuron dengan sinaps yang sangat banyak melalui sum-sum tulang belakang, sum-sum lanjutan dan otak tengah.Dari thalamus impuls dilanjutkan ke pusat nyeri di otak besar, dimana impuls dirasakan sebagai nyeri. Adapun mediator nyeri yang disebut juga autakoid antara lain serotonin, histamine, bradikinin, lekotrien dan prostaglandin. Bradikinin merupakan polipeptida (rangkaian asam amino) yang diberikan dari protein plasma .Ambang nyeri didefinisikan sebagai tingkatan dimana nyeri dirasakan untuk yang pertama kali.Jadi, intensitas rangsangan yang terendah saat seseorang merasakan nyeri.Untuk setiap orang, ambang nyeri adalah konstan. B. TUJUAN • Untuk mengetahui onset of action dari neuralgin • untuk mengetahui efek dari neuralgin • mampu mengobservasi respon akibat pemberian neuralgin C. RUMUSAN MASALAH • Berapa lama mula kerja dari neuralgin? • Bagaimana efek neuralgin? • Bagaimana respon mencit setelah pemberian analgetik? BAB II TINJAUAN TEORI Obat yang digunakan untuk meredakan atau menghilangkan rasa nyeri, dan akhirnya memberikan rasa nyaman pada orang yang menderita disebut ddengan analgetik.Analgetik juga merupakan zat-zat yang mengurangi atau menghalau rasa nyeri tanpa menghalangi kesadaran. Berdasarkan efek farmakologisnya, analgetika dapat dibagi dalam 2 kelompok besar : 1. Analgetika perifer (non-nakotik), yang terdiri dari obat-obat yang tidak bersifat narkotik dan tidak bekerja sentral. Obat Analgesik Non-Nakotik dalam Ilmu Farmakologi juga sering dikenal dengan istilah Analgetik/Analgetika/Analgesik Perifer. Penggunaan Obat Analgetik Non-Narkotik atau Obat Analgesik Perifer ini cenderung mampu menghilangkan atau meringankan rasa sakit tanpa berpengaruh pada sistem susunan saraf pusat atau bahkan hingga efek menurunkan tingkat kesadaran. Obat Analgetik Non-Narkotik / Obat Analgesik Perifer ini juga tidak mengakibatkan efek ketagihan pada pengguna (berbeda halnya dengan penggunanaan Obat Analgetika jenis Analgetik Narkotik). 2. Analgetika sentral (narkotik), khusus digunakan untuk menghalau rasa nyeri hebat, seperti pada froctura dan kanker. Obat Analgetik Narkotik merupakan kelompok obat yang memiliki sifat opium atau morfin. Meskipun memperlihatkan berbagai efek farmakodinamik yang lain, golongan obat ini terutama digunakan untuk meredakan atau menghilangkan rasa nyeri yang hebat. Meskipun terbilang ampuh, jenis obat ini umumnya dapat menimbulkan ketergantungan pada pemakai. Obat Analgetik Narkotik ini biasanya khusus digunakan untuk mengahalau rasa nyeri hebat, seperti pada kasus patah tulang dan penyakit kanker kronis. BAB III METODELOGI a. Waktu dan Tempat : Rabu 9 Januari 2013/Ruang 1 STIKES MATARAM b. Alat dan Bahan : - 2 ekor mencit - Spuit - Neuralgin - Buku catatan - Jam c. Cara Kerja : - Menyediakan 2 ekor mencit - Menandai mencit pertama dan mencit ke dua - Memasukan neuralgin lewat mulut pada mencit ke dua dan mencit pertama tidak diberi apa-apa - Menunggu sampai 30 menit, kemudian masukan obat inflamasi asam asetat pada mencit pertama danke dua sebanyak 0,5cc secara IP - Mengamati berapa kali mencit 1 dan mencit 2 menggeliat selama 30 menit - Mencatat hasil pengamatan BAB IV PEMBAHASAN TABEL HASIL PENGAMATAN MENCIT 5’ 10’ 15’ 20’ 25’ 30’ 1 0 7 9 11 3 11 2 1 9 12 15 26 27 Mencit 1 : hanya diberikan asam asetat Mencit 2 : diberikan neuralgin kemudian asam asetat Pada percobaan kali ini dilakukan pengujian efek analgetik pada hewan percobaan yang bertujuan untuk mengukur kemampuan obat dalam hal ini adalah neuralgin, untuk menghilangkan atau mencegah kesadaran sensasi nyeri. Hewan percobaan yang digunakan adalah mencit. Pada praktikum ini terjadi kesalahan pada hasil pengamatan sehingga tidak sesuai dengan teori nya. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN Pada percobaan kali ini dilakukan pengujian efek analgetik pada hewan percobaan yang bertujuan untuk mengukur kemampuan obat dalam hal ini adalah neuralgin, untuk menghilangkan atau mencegah kesadaran sensasi nyeri. Hewan percobaan yang digunakan adalah mencit. Pada praktikum ini terjadi kesalahan pada hasil pengamatan sehingga tidak sesuai dengan teori nya. B. SARAN - Untuk praktikum selanjutnya diharapkan mahasiswa lebih cermat dan teliti dalam melakukan percobaan - Untuk pembimbing praktikum diharapkan lebih mengamati setiap percobaan yang dilakukan oleh mahasiswa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar