HTML,BODY{cursor: url("http://downloads.totallyfreecursors.com/thumbnails/guitarmulti.gif"), auto;}
Tak peduli seburuk apapun masa lalumu, cintai dirimu. Hari ini kamu bisa memulai yg baru. Beri yg terbaik tuk masa depanmu.

Kamis, 14 Maret 2013

ANASTESI LOKAL

BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG Obat-obat anestetik local mempengaruhi semua sel tubuh, tapi mempunyai predileksi khusus pada jaringan saraf. Pengaruh utamanya adalah memblok hantaran saraf bila mengadakan kontak dengan suatu neuron. Obat anastetika local bergabung dengan protoplasma saraf dan menghasilkan analgesia (blok hantaran impuls nyeri) dangan mencegah terjadinya depolarisasi dengan cara menghambat masuknya ion sodium (Na+). Sifat blok ini disebut ‘nondepolarizing block’. Reaksi ini bersifat reversible dan fungsi fisiologis saraf tersebut akan kembali sempurna seperti sediakala setelah blok berakhir. Intensitas dan luasnya blok analgesia tergantung dari tempat, volume total dan konsentrasi obat anestetika local dan kemampuan penetrasi obat anestetika local tersebut. Umumnya obat-obat anestetika local adalah ‘ hydrophilic amino group’ yang bergabung dengan rantai ‘lyphophilic aromatic residue’. Obat anestetika local adalah sintesis (kecuali kokain) mengandung nitrogen, bereaksi basa dan rasanya pahit. Obat anestetika local merupakan garam hidroklorik atau asam sulfirat. Garam ini membebaskan asam kuat namun iritasi jaringan minimal karena kemampuan ‘buffer’ yang kuat dari tubuh. Obat-obat anestetika local mempunyai efek vasodilatasi (kecuali kokain). Infiltrasi ke daerah radag menghasilkan analgesi yang kurang memuaskan karena bertambahnya keasaman jaringan yang meradang mengurangi aktivitas obat anestetika local dimana pH pus adalah 5.1 2. TUJUAN  Untuk mengetahui efek lidocain pada marmut da onset of action dari lidocain  Untuk mengetahui pengaruh adrenalin yang bereaksi dengan lidocain  Untuk membuktikan tidak adanya efek sebagai anastesi dari aquabides 3. RUMUSAN MASALAH  Bagaimanakah pengaruh lidocain terhadap marmut dan onset of action dari lidocain?  Bagaimanakh reaksi yang ditimbulkan dari adrenalin dengan lidocain?  Bagaimanakah efek pemberian aquabides pada marmut? BAB II TINJAUAN TEORI a. Definisi Anestetik local ialah obat yang menghasilkan blockade konduksi atau blockade lorong natrium pada dinding saraf secara sementara terhadap rangsang transmisi sepanjang saraf, jika digunakan pada saraf sentral atau perifer. Anestetik local setelah keluar dari saraf diikuti oleh pulihnya konduksi saraf secara spontan dan lengkap tanpa diikuti oleh kerusakan struktur saraf. Semua obat anestetik local baru adalah sebagai rekayasa obat lama yang dianggap masih mempunyai kekurangan-kekurangan. Kokain adalah obat anestetik pertama yang dibuat dari daun koka dan dibuat pertama kali pada 1884. Penggunaan kokain aman hanya untuk anestetik topical. Penggunaan secara sistemik akan menyebabkan dampak samping keracunan system saraf, system kardiovaskuler, ketagihan, sehingga dibatasi pembuatannya hanya untuk topical mata, hidung dan tenggorokan. b. Stuktur anastesi local Anestetik local ialah gabungan dari garam larut dalam air dan alkaloid larut dalam lemak dan terdiri dari bagian kepala cincin aromatic tak jenuh bersifat lipofilik, bagian badan sebagai penghubung terdiri dari cincin hidrokarbon dan bagian ekor yang terdiri dari amino tersier bersifat hidrofilik. Bagian lipofilik terdiri dari cincin aromatic (benzene ring) tak jenuh, misalnya PABA (para-amino-benzoic acid). Bagian ini sangat esensial untuk aktifitas anestesi. Bagian hidrofilik biasanya golongan amino tersier (dietil-amin).2 Anestetik local dibagi menjadi dua golongan yaitu: golongan ester dan golongan amida. Golongan ester (-COO-) yaitu: kokain, benzokain (amerikain), ametocaine, prokain (novocaine), tetrakain (pontocaine), kloroprokain (nesacaine). Golongan amida (-NHCO-) yaitu: lidokain (xtlocaine, lignocaine), mepivakain (carbocaine), prilokain (citanest), bupivakain (marcaine), etidokain (duranest), dibukain (nupercaine), ropivakain (naropin), levobupivacaine (chirocaine). Obat baru pada dasarnya adalah obat lama dengan mengganti, mengurangi atau menambah bagian kepala, badan dan ekor. Di Indonesia yang paling banyak digunakan ialah lidokain dan bupivakain. c. Mekanisme Kerja Obat bekerja pada reseptor spesifik pada saluran natrium, mencegah peningkatan permeabilitas sel saraf terhadap ion natrium dan kalium, sehingga terjadi depolarisasi pada selaput saraf dan hasilnya tak terjadi konduksi saraf. Potensi dipengaruhi oleh kelarutan dalam lemak, makin larut makin poten. Ikatan dengan protein mempengaruhi lama kerja dan konstanta dissosiasi (pKa) menentukan awal kerja. Konsentrasi minimal anestetika local dipengaruhi oleh: ukuran, jenis dan mielinisasi saraf; pH (asidosis menghambat blockade saraf), frekuensi stimulasi saraf. Mula kerja bergantung beberapa factor, yaitu: pKa mendekati pH fisiologis sehingga konsentrasi bagian tak terionisasi meningkat dan dapat menembus membrane sel saraf sehingga menghasilkan mula kerja cepat, alkalinisasi anestetika local membuat mula kerja cepat, konsentrasi obat anestetika local. Lama kerja dipengaruhi oleh: ikatan dengan protein plasma, karena reseptor anestetika local adalah protein; dipengaruhi oleh kecepatan absorpsi; dipengaruhi oleh ramainya pembuluh darah perifer di daerah pemberian. BAB III METODELOGI a. Waktu / Tempat : Rabu, 9 januari 2013 / Ruang 1 STIKES MATARAM b. Alat dan bahan : - 3 ekor marmut - Lidocain - Aquabides - Adrenalin - Spuit - Jam - Jarum - Gunting - Buku catatan c. Cara Kerja - Menyiapkan 3 ekor marmut di atas meja percobaan - Menggunting bulu marmut pada punggung sekitar 2 cm dan ditandai - Marmut pertama disuntikan aquabides 0,2 cc secara intarkutan pada bagian yang sudah ditandai - Marmut ke dua disuntik dengan lidocain 0,2 cc secara intrakutan pada bagian yang sudah ditandai - Marmut ke tiga disuntik dengan lidocain di tambah adrenalin 0,2 cc secara intrakutan pada bagian yang sudah ditandai - Melakukan pemeriksaan dengan menggunakan jarum apakah marmut merasakan sakit atau tidak setiap 5 menit sampai menit ke 30 - Mencatat hasil pengamatan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL Tabel pengamatan Bahan yg disuntik Waktu 5 ‘ 10’ 15’ 20’ 25’ 30’ M1 + + - - - - M2 + - - - - - M3 + + + + + + Keterangan : M1 : marmut yang disuntikan aquabides M2 : marmut yang disuntikan lidocain M3 : marmut yang disuntikan lidocain dan adrenalin + : marmut merasakan sakit jika ditusuk jarum _ : marmut tidak merasakan sakit ditusuk denngan jarum BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Istilah anestesia dikemukakan pertama kali oleh Oliver Wendell Holmes, yang artinya “tidak ada rasa sakit”. Istilah ini menggambarkan keadaan tidak sadar yang bersifat sementara, karena pemberian obat dengan tujuan untuk menghilangkan nyeri pembedahan. Analgesia adalah pemberian obat untuk menghilangkan nyeri tanpa menghilangkan kesadaran pasien. Anestesia dibagi menjadi dua kelompok, yaitu : • Anestesia lokal → hilang rasa sakit tanpa disertai hilang kesadaran • Anestesia umum → hilang rasa sakit disertai hilang kesadaran Anestetik lokal atau penghilang rasa setempat adalah obat yang pada penggunaan lokal merintangi secara reversibel penerusan impuls saraf ke SSP dan dengan demikian menghilangkan atau mengurangi rasa nyeri, gatal-gatal rasa panas atau dingin. Banyak persenyawaan lain juga memiliki daya kerja demikian, tetapi efeknya tidak reversibel dan menyebabkan kerusakan permanen terhadap sel-sel saraf. Kriteria yang harus dipenuhi untuk suatu jenis obat yang digunakan sebagai anestetikum lokal, antara lain; • Tidak merangsang jaringan • Tidak mengakibatkan kerusakan permanen terhadap susunan saraf. • Toksisitas sistemik rendah. • Efektif dengan jalan injeksi atau penggunaan setempat pada selaput lendir. • Mulai kerjanya sesingkat mungkin, tetapi bertahan cukup lama dan dapat larut dalam air dan menghasilkan larutan yang stabil, juga terhadap pernapasan (sterilisasi). B. Saran Mahasiswa diharapkan memahami dan membuktikan :  efek lidocain pada marmut da onset of action dari lidocain  pengaruh adrenalin yang bereaksi dengan lidocain  membuktikan tidak adanya efek sebagai anastesi dari aquabides

Tidak ada komentar:

Posting Komentar