HTML,BODY{cursor: url("http://downloads.totallyfreecursors.com/thumbnails/guitarmulti.gif"), auto;}
Tak peduli seburuk apapun masa lalumu, cintai dirimu. Hari ini kamu bisa memulai yg baru. Beri yg terbaik tuk masa depanmu.

Kamis, 14 Maret 2013

LAPORAN DIURETIKA

BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG Deuretika adalah obat-obat yang dapat meningkatkan produksi dan ekskresi uri, sehingga dapat menghilangkan cairan berlebihan yang tertimbun di jaringan. Dengan demikian dapat memulihkan keseimbangan elektrolit beberapa metabolit,jika ginjal sendiri tidak dapat memelihara homeostasis. Selain itu beberapa dieuretik, misalnya klorotiazida, sifat diuretiknya dapat digunakan oleh penderita tekanan darah tinggi atau hipertensi, dengan sasaran untuk mempertahankan tekanan darah yang wajah, mungkin karena memodilikasi metabolism natrium, sehingga akhirnya dipertahankan resistensi perifer yang rendah ( tekanan darah : output jantung x resistensi perifer total ). Diuretik umumnya dikelompok dalam tiga kelompok besar. Diuretik pengasam yang mengubah keadaan fisika atau kimia dari darah dan jaringan, hingga terjadi pembebasan cairan interslisial dan cairan seluler untuk diekskresikan sebagai urin. Diuretik osmotic yang menarik air sebagai urin. Diuretik renal menstimulasi aktivitas ginjal dengan berbagai cara, misalnya meningkatkan filtrasi melalui glomenulus dan menghambat reabsorbsi natrium dan air : menstimulasi system enzim atau ion natrium, ion hydrogen atau polytransfer atau penyerapan kembali atau sebagai antagonis kompetitif dari aldoderum. Pada dasarnya volume dan komposisi urin tergantung pada tiga proses dalam lisiologi ginjal yaitu liltrasi melalui glomerolu di tubulus ginjal dan sekresi oleh tubulus ginjal. Samapai sekarang ada kesepakatan bahwa diuretik berefek karena pengaruhnya terhadap fungsi tubulus ginjal dan tidak seberapa karena efeknya terhadap fungsi glomerolus ginjal. 2. TUJUAN a. Untuk memahami kerja dari obat diuretic b. Untuk mengetahui mula kerja dari furosemid 3. MASALAH a. Bagaimanakah cara kerja dari obat diuretic? b. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan efek dari furosemid pada hewan coba (marmut)? BAB II TINJAUAN TEORI A. PENGERTIAN Diuretik adalah obat-obat yang dapat meningkatkan produksi dan ekskresi urin, sehingga dapat menghilangkan cairan berlebihan di jaringan, misalnya pada udem. ( panduan praktikum farmakologi, hal 35 ) Diuretik adalah obat-obat yang menyebabkan suatu keadaan meningkatnya aliran urine. ( farmakologi ulasan bergambar edisi II, hal 226 ) Diuretik adalah zat-zat yang dapat memperbanyak pengeluaran kemih ( dieresis ) melalui kerja langsung terhadap ginjal. ( OOP, hal 519 ) B. PEMBENTUKAN KEMIH 1. Fungsi Ginjal Fungsi utama ginjal adalah memelihara kemurnian darah dengan jalan mengeluarkan dari dalam dengan jalan mengeluarkan dari dalam darah semua zat asing dan sisa pertukaran zat. Untuk ini darah mengalami filtrasi, dimana semua komponennya melintasi “ saringan ” ginjal kecuali zat putih telur dan sel-sel darah. Setiap ginjal mengandung lebih kurang 1 juta filter kecil ini ( glomeruli ) dan setiap 50 menit seluruh darah tubuh ( ± 5 liter ) sudah dimurnikan dengan melewati saringan tersebut. Fungsi penting lainnya adalah mengulasi kadar garam dan cairan tubuh, ginjal mengatur komposisi ion dan volume urin dengan reabsorsi atau sekresi ion dan atau air pada lima daerah fungsional sepanjang nefron, yaitu pada tubulus proksimalansa henle, tubulus distal dan diuktus renalis rektus. ( OOP, hal 519 ) Fungsi utama diuretik adalah untuk memobilisasi cairan sedemikian rupa sehingga volume cairan ekstrasel kembali menjadi normal. Pengaruh diuretik terhadap ekskresi zat terlarut penting artinya untuk menentukan tempat kerja diuretik dan sekaligus untuk menormalkan akibat suatu diuretik. Secara umum diuretic dapat dibagi menjadi 2 golongan besar yaitu (1) diuretic osmotic ; (2)penghambat mekanisme transport elektrolit d dalam tubuli ginjal. ( Farmakologi dan Terapi,hal 380 ) 2. Mekanisme Kerja Diuretika Kebanyakan diuretika bekerja dengan mengurangi reabsorpsi natrium, sehingga pengeluarannya lewat kemih dan demikian juga dari air-diperbanyak. Obat-obat ini bekerja khusus terhadap tubuli, tetapi juga ditempat lain, yakni a. Tubuli proksimal. Ultra filtrate mengandung sejumlah besar garam yang disini direabsorpsi secara aktif untuk kurang lebih 70 %, antara lain ion dan air, begitu pula glukosa dan urem. Karena reabsorpsi berlangsung secara proporsional, maka susunan filtrat tidais berubah dan tetap isotonis terhadap plasma. Diuretika osmotis ( manitol, sorbitol ) bekerja disini dengan merintangi reabsorpsi air dan juga natrium. Menarik jaringan ke darah b. Lengkungan Henle. Dibagian menarik dari Henle’s loop ini ± 25 % dari semua ion Cl yang telah di filtrasi direabsorpsi secara aktif, disusul dengan reabsorpsi pasif dari dan tetapi tanpa air, hingga filtrat menjadi hipotosis. Diuretika lengkungan seperti furosemida, bumetanida dan efakrinat, bekerja terutama disini dengan merintangi transport Cl dan demikian reabsorpsi pengeluaran dan air juga diperbanyak. c. Tubuli distal. Dibagian pertama segmen ini diabsorpsi secara aktif pula tanpa air hingga filtrat menjadi lebih hipotonis. Senyawa thiazida dan klortalidon bekerja di tempat ini dengan memperbanyak ekskresi dan Cl sebesar 5-10 %. Dibagian kedua ion ditukarkan dengan ion atau . proses ini dikendalikan oleh hormon anak ginjal aldosteron. Antagonis aldosteron ( spinorolakton ) dan zat-zat penghemat kalium ( amilorida, triamteren ) bertitik kerja disini dengan mengakibatkan ekskresi ( kurang dari 5% dan retensi ) d. Saluran pengumpul. Hormon antidiuretik ADH ( vasopressin ) dari hipofisis bertitik kerja dengan jalan mempengaruhi permeabilitas bagi air dari sel-sel saluran ini. BAB III METODELOGI a. Wktu dan Tempat : Selasa 8 Januari 2013 /Ruang 1 STIKES MATARAM b. Alat dan Bahan : - 2 ekor marmut dewasa dan sehat - Spoit - Lasix (furosemid) - Aquabides - 2 pipa paralon - 2 beker glass c. Cara Kerja : - Menyediakan 2 ekor marmut di atas meja - Menyuntikan aquabides 0,2 cc secara intaperitoneal pada marmut pertama - Menyuntikan lasix 0,2 cc secara intaperitoneal pada marmut kedua - Mengamati pengeluaran urin dari kedua marmut - Membandingkan jumlah urin dari marmut pertama dengan marmut ke dua - Mencatat hasil percobaan yang didapatkan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN a. Hasil Waktu 15’ 30’ 45’ 60’ Marmut 1 (aquabides) _ _ _ _ Marmut 2 (lasix) _ 3cc (21’) 5cc _ b. Pembahasan Furosemid merupakan diuresis kuat yang bekerja pada lengkung henle bagian menaik, mula kerjanya cepat ± 0,5 – 1 jam bertahan 4 – 6 jam. Kemudian HCT adalah diuresis yang bekerja pada bagian muka tubuli dista yang efek diuretiknya lebih ringan dari furosemid. Dari hasil percobaan mula kerja lasix pada menit ke 21 dan akumulasi jumlah urin pada marmut yang disuntikan dengan lasix sebanyak 5cc, sedangkan aquabides yang duntikan pada marmut pertama tidak terjadi pengeluaran urin dan menunjukan tidak ada efek diuretika BAB V KESIMPULAN Obat furosemid mudah diserap melalui saluran cerna. Bioavabilitas furosemid 65% diuretik kuat terikat pada protein plasma secara ekstensif sehingga tidak difiltrasi di glomerolus tetapi cepat sekali disekresi melalui system transport asam organik ditubuli proksimal. Dengan cara ini obat ini terakumulasi di cairan tubuli dan mungkin sekali ditempat kerja didaerah yang lebih distal lagi. Mula kerja Furosemid pesat, oral 0,5 – 1 jam dan bertahan 4 – 6 jam, intravena dalam beberapa menit dan 2,5 jam lamanya reabsorbsinya dari usus ± 50%

Tidak ada komentar:

Posting Komentar